Senin, 28 Oktober 2013

Bauran Komunikasi


Buat temen-temen yang ngambil konsentrasi marketing pada smester 6 Fakultas Ekonomi manajemen Universitas Muria Kudus pasti tidak asing dengan kata-kata baruan pemasaran,yuuupp!!!!! Baruan pemasaran itu matakuliah yang di tampung oleh bu Hesti pada smester 6 yaitu pemasaran jasa,
Disini tidak jauh berbeda kita juga akan mengulas lagi tentang baruan pemasaran hanya saja kita akan kaitkan dengan komunikasi pemasarannya kepasa konsumen.
Bauran pemasaran merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran dalam memenuhi target pasarnya.
Bauran Komunikasi Pemasaran
Bauran komunikasi pemasaran adalah program komunikasi pemasaran  total perusahaan yang terdiri atas iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang dipergunakan perusahaan untuk mencapai tujuan penyebaran informasi tentang perusahaan dan apa yang hendak ditawarkannya (offering) pada pasar.
Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model komunikasi pemasaran, yaitu: iklan, promosi penjualan, hubungan masyarakat dan pemberitaan, penjualan pribadi, pemasaran langsung dan interaktif.(Kotler 2005:249).
Ketika perusahaan merancang strategi komunikasi, pemasar harus membuka wawasannya agar berpikir dalam kerangka komunikasi pemasaran terpadu, yaitu memanfaatkan beragam elemen bauran komunikasi yang berbeda-beda agar tercipta koherensi yang saling mendukung.

Berkat kemajuan teknologi dan perkembangan ilmu pemasaran, kini komunikasi perusahaan tidak lagi terbatas, style dan harga produk, bentuk dan warna kemasan, tata cara dan busana wiraniaga, dekorasi ruangan, alat tulis kantor semuanya mengkomunikasikan sesuatu pada pelanggan.

Setiap brand contact rnembawa kesan yang bisa memperkuat atau justru memperlemah citra perusahaan di mata konsumen. Karena itu, pemasar harus memadukan keseluruhan bauran pemasaran agar dapat efektif mengkomunikasikan pesan dan positioning strategis yang konsisten pada konsumen.
UNSUR-UNSUR BAURAN KOMUNIKASI PEMASARAN
Periklanan
Iklan adalah penyajian informasi non-personal tentang produk, merek, perusahaan atau gerai yang didanai sponsor. Iklan bertujuan mempengaruhi citra, keyakinan, dan sikap konsumen terhadap produk dan merek, serta perilaku konsumen. Bahkan, iklan bisa dianggap manajemen citra, yakni menciptakan dan menancapkan citra serta makna-makna di benak konsumen. Iklan biasanya disampaikan lewat teve, radio, media cetak, billboard, signboard, atau media lain seperti balon udara, T-shirt, internet dll.
Iklan dapat dibedakan berdasarkan ciri-ciri dan kelebihan yang dimiliki:
  • Public presentation, Sifat publik dari iklan memberi semacam legiti-masi pada produk dlan mengesankan penawaran yang ter-standarisasi. 
  • Pervasiveness, Pemasar bisa mengulang-ulang pesan yang sama melalui iklan, Iklan berskala besar akan menimbulkan kesan positif tentang ukuran, kekuatan dan kesuksesan (perusahaan) penjual. 
  • Amplified expressiveness, Iklan memberi peluang untuk men-dramatisir perusahaan dan produknya melalui penggunaan cetakan, bunyi dan warna. 
  • Impersonality, Audiens tidak wajib menaruh perhatian atau me-respon iklan. Iklan lebih merupakan monolog di depan audiens, bukan sebuah dialog dengan audiens.
Promosi Penjualan
Promosi penjualan adalah bujukan langsung pada konsumen untuk membeli suatu produk. Promosi bisa dilakukan melalui program diskon ataupun menawarkan nilai-tambah (premi) bila konsumen mau membeli produk. Walau iklan teve bisa jadi lebih glamor, namun lebih banyak dana pemasar justru dialokasikan buat perbagai bentuk promosi.
Pada dasarnya semua jenis promosi penjualan menawarkan tiga benefit unik :
  • Komunikasi, promosi biasanya mengundang minat dan umum-nya menyajikan informasi agar konsumen terdorong membeli. 
  •  Insentif, mereka menawarkan konsesi, rangsangan atau kontribusi yang bagi konsumen bisa merupakan value tersendiri. 
  • Undangan, promosi bersifat mengundang agar seketika dapat terjadi transaksi.
Perusahaan biasanya memanfaatkan promosi penjualan agar dapat merangsang respon lebih cepat dan kuat dari konsumen. Umumnya, dampak jangka pendek lebih diutamakan seperti men-dramatisir tawaran perusahaan agar penjualan yang sedang lesu dapat terdongkrak lagi
Humas dan Publikasi
Publisitas mencakup berbagai bentuk komunikasi tan-bayar guna meningkatkan citra perusahaan, produk atau merek. Sebagai contoh, artikel liputan khusus koran Kompas yang membandingkan sejumlah merek laptop memberi informasi produk yang berguna bagi konsumen, tanpa pelaku pasar komputer mengeluarkan uang. Begitu pula, liputan produk serta merek-merek baru, komparasi merek-merek di majalah bisnis, koran atau internet, atau talk-show di radio atau teve memberi informasi produk pada konsumen.
Humas dan publikasi memiliki daya tarik dan memiliki keunggulan sebagai berikut:
  • Kredibilitas tinggi, berita dan fitur lebih otentik dan kredibel di mata pembaca jika dibandingkan dengan iklan. 
  • Mampu menjaring pembeli dalam keadaan sedang lengah, humas mampu menjangkau prospek yang suka menghindari wiraniaga dan iklan. 
  • Dramatisasi, humas mampu mendramatisir perusahaan atau produk.
Pemasar umumnya masih kurang mengoptimalkan humas, padahal program humas yang dirancang dengan baik dan didukung dengan elemen bauran promosi lainnya bisa menjadi sangat efektif.
Penjualan Personal
Penjualan personal merupakan alat yang paling efektif pada tahapan lanjut proses pembelian, khususnya untuk membangun preferensi, keyakinan, dan mendorong aksi konsumen.

Penjualan personal punya tiga kelebihan unik:

  • Perjumpaan personal, penjualan personal merupakan hubungan tak berjarak dan bersifat interaktif antara dua orang atau lebih. Masing-masing dapat mengamati reaksi satu sama lain secara dekat. 
  • Kultivasi, penjualan personal memungkinkan berkembangnya segala jenis hubungan, dari sekedar hubungan jual-beli hingga persahabatan pribadi yang hangat. 
  • Respon, penjualan personal mampu memaksa pembeli merasa wajib mendengarkan wiraniaga.
Pemasaran Langsung
Pemasaran langsung yaitu hubungan langsung dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan yang langgeng. Meliputi telemarketing, catalog, pasang poster di kios-kios, iklan via internet dll.
Walau ada berbagai bentuk direct marketing, seperti direct mail, telemarketing, Internet marketing, namun kesemuanya sama-sama memiliki ciri-ciri unik:
  • Nonpublik, pesan biasanya dialamatkan pada orang tertentu. 
  •  Customized, pesan bisa khusus dibuatkan agar dapat membujuk individu tertentu. 
  • Up-to-date. pesan dapat disiapkan dengan sangat cepat. • Interaktif, pesan dapat diubah-ubah tergantung respon yang diterima.
FAKTOR-FAKTOR DALAM MENENTUKAN KOMUNIKASI PEMASARAN
Perusahaan-perusahaan harus mempertimbangkan beberapa faktor dalam mengembangkan bauran promosinya: jenis pasar produk, kesiapan konsumen melakukan pembelian, dan tahap dalam siklus hidup produk tersebut. Juga penting adalah perangkat pasar perusahaan.
Dalam menetapkan biaya promosi, biasanya biaya untuk tenaga penjualan ditetapkan terlebih dahulu, karena sebagian besar biaya ini adalah biaya tetap. Banyak faktor-faktor yang mempengaruhi pilihan pemasar dalam menggunakan bauran promosi, factor tersebut antara lain:
1)      Jenis Pasar Produk
Alokasi bauran komunikasi berbeda-beda antara pasar komsumen dan pasar bisnis. Pemasaran konsumen mengeluarkan uang secara berturut-turut untuk promosi penjualan., iklan, penjualan pribadi, dan hubungan masyarakat. Penjualan pribadi memberilan sumbangan yang basar dalam pemasaran barang konsumen. Beberapa pemasar kosumen menggunakan tenaga penjual terutama untuk menerima pesanan mingguan dari penyalur dan untuk memeriksa. Namun, penjualan perusahaan konsumen yang terlatih dengan efektif dapat memberikan 4 sumbangan penting: 
  • Posisi persediaan yang meningkat, 
  • Pembangunan antuasiasme, 
  • Penjualan missioner, 
  • Manajemen pelanggan utama.
2)      Tahap Kesiapan Pembeli
Ada lima tahap kesiapan membeli yaitu:
1.      Tahap kesadaran,
2.      Tahap pengertian,
3.      Tahap keyakinan,
4.      Tahap pemesanan,
5.      Tahap pemesanan kembali.
Kiat promosi bervariasi dalam efektivitas biaya pada tahap-tahap kesiapan pembeli yang berbeda. Periklanan dan piblisitas memainkan peranan paling penting dalam tahap kesadaran. Tahap pengertian pelanggan lebih dipengaruhi oleh iklan dan penjualan personal, iklan dan promosi penjualan. Penutupan penjualan atau pemesanan dipengaruhi oleh penjualan personal promosi penjualan. Sedangkan pemesanan kembali juga dipengaruhi oleh penjualan personal dan promosi penjaulan dansebagianiklanyangmengingkat.
3)      Tahap Siklus Hidup Produk
Alat-alat komunikasi juga memiliki efektivitas biaya berbeda sesuai dengan tahap siklus hidup produk yang berbeda. Ada 4 tahap siklus hidup produk, yaitu:
1.      Tahap Perkenalan
Iklan dan pemberitaan memiliki tingkat efektivitas biaya tertinggi, disusul penjualan pribadi untuk memperoleh jangkauan distribusi dan promosi, penjualan untuk mendorong konsumen mencobanya.
2.      Tahap Pertumbuhan
Permintaan mempunyai momentumnya sendiri melalui cerita dari mulut ke mulut.
3.      Tahap Kemapanan
Secara berturut-turut, promosi penjualan, iklan, dan penjualan pribadi semuanya makin berperan penting.
4.      Tahap Kemunduran.
Promosi penjualan tetap berperan kuat, alat-alat komunikasi berkurang, dan wiraniaga hanya memberikan sedikit perhatian pada produk tersebut.
Komunikasi Pemasaran Terpadu

Komunikasi pemasaran terpadu (integrated marketing communications atau IMC), yaitu Konsep perencanaan komunikasi pemasaran yang mengakui nilai tambah rencana
komprehensif yang mengkaji peran strategis masing-masing bentuk komunikasi dan memadukannya untuk meraih kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi maksimal melalui pengintegrasian pesan. Atau komunikasi pemasaran yang memanfaatkan beragam elemen bauran komunikasi yang berbeda-beda agar tercipta satu kesatuan dengan koherensi yang saling mendukung.

Beberapa fenomena yang membuat strategi bisnis lama sudah tak relevan lagi dan mendorong perusahaan untuk melakukan strategi komunikasi pemasaran terpadu adalah:

  • Banjir informasi yang cenderung memanjakan konsumen. 
  •  Liberalisasi perdagangan yang membuka sekat-sekat usaha yang selama ini menjadi usaha domestik.
  •  Komoditasi produk yang makin cepat sebagai dampak inovasi dan persaingan yang makin intensif. 
  • Media mania yang telah berhasil merebut kepercayaan publik sebagai sumber fakta dan kebenaran.
  •  Belanja iklan yang meroket sehingga komunikasi pemasaran menjadi overload dan makin tidak efektif karena konsumen cenderung menurun kemampuannya dalam mengingat pesan yang telah dilihat dan didengar.
Di tengah situasi yang kusut seperti itu, persepsi yang baik menjadi sangat penting, baik terhadap merek maupun perusahaan itu sendiri.
Ekuitas merek menjadi jaminan kepercayaan konsumen untuk terus mengkonsumsinya. Yang tak kalah penting adalah citra korporat atau reputasi perusahaan.

Citra korporat atau reputasi bisa menjadi payung bagi merek yang dibangun dengan investasi waktu dan biaya yang besar.

Dengan reputasi perusahaan yang baik, merek akan lebih terlindung dan aman, sekaligus menjadi mother of brand, yang dapat melahirkan brand baru dengan biaya lebih kecil dengan kemampuan setara dengan merek sebelumnya.

Citra korporat atau reputasi merupakan intangible asset yang sangat bernilai. Selain tidak mudah ditiru, reputasi dipercaya dapat memikat konsumen dengan lebih efektif pada saat konsumen menghadapi berbagai tawaran menarik.

Reputasi meningkatkan kepercayaan, juga bisa meningkatkan profitabilitas, berperan sebagai barikade ketika pesaing masuk serta mampu menjadi katalisator agar lebih cepat keluar dari terpaan krisis.

Contoh:

Setiap iklan produk baru yang dihasilkan oleh mayora group selalu menampilkan informasi mayora sebagai corporat dengan reputasi yang baik untuk membangun kepercayaan merek dengan lebih mudah dan cepat

Konsep IMC telah diperluas dari sekedar untuk kepentingan pemasaran, menjadi lebih komprehensif dan menyentuh berbagai aspek. Konsep IMC mencakup empat jenjang:
 
  •  Aspek filosofis, mulai dari visi yang dijabarkan jadi misi, hingga dirumuskan menjadi sasaran korporat yang jadi pedoman semua fungsi dalam perusahaan. 
  •  Aspek keterkaitan kerja antar fungsi, meliputi fungsi operasi, sumber daya manusia, R&D, pemasaran, distribusi, penjualan.
  • Menjaga keterpaduan atau integrasi berbagai fungsi tersebut untuk mewujudkan tiga hal: kon-sistensi positioning untuk meraih reputasi yang diharapkan, me-melihara interaksi sehingga terjalin ikatan hubungan yang kokoh, dan menerapkan pemasaran berbasis misi untuk mendongkrak nilai tambah di mata stakeholder.
ΓΌ  Memantapkan jalinan hubungan untuk membina loyalitas dan memperkuat ekuitas merek (produk dan korporat) terhadap stakeholder.
Proses Komunikasi

Model Proses Komunikasi 

  • Sumber (Source) pesan yang menentukan tujuan komunikasi dan menetapkan sasaran komunikasi. Pemasar membuat tujuan kampanye iklan dan promosi dan mengarahkan kampanye itu pada segmen sasaran tertentu. 
  • Proses (Encoding), adalah penyandian tujuan di atas menjadi sebuah pesan. Agensi iklan merancang pesan yang disandikan dalam bentuk iklan. Pesan disandikan wiraniaga dalam bentuk presentasi penjualan. 
  •  Pengiriman (Transmission) pesan melalui media agar dapat men-jangkau audiens sasaran. Penyebaran komunikasi pemasaran bisa lewat media massa, komunikasi getok tular dari wiraniaga, atau selebaran direct-mail yang dikirimkan pada sasaran. 
  •  Proses Decoding oleh penerima agar pesan dapat dipahami Dua pertanya-an utama adalah apakah konsumen menafsirkan pesan seperti yang diinginkan pengiklan, dan apakah pesan berdampak positif pada sikap dan perilaku konsumen. 
  •  Umpan Balik (Feedback) atas efektivitas komunikasi pemasaran kepada sumber.
Lima unsur dalam konteks dampak komunikasi pemasaran dan kemungkinan munculnya hambatan yang bisa menghalangi komunikasi efektif dari pengiklanpada konsumen sasaran :
  • Tahap pertama, sumber (pemasar) menentukan tujuan komunikasi. Manajemen Eveready mencari cara yang lebih efektif dalam mengkomunikasikan benefit utama, yaitu "Eveready daya tahan dan sumber tenaga yang stabil". 
  • Tahap kedua, pengiklan menyandikan pesan tersebut agar dapat meng-komunikasikan benefit produk dengan efektif. Penata kreatif iklan Eveready memutus- untuk membuat iklan seperti yang dilakukan pesaingnya duracel dalam bentuk paroddi (humor) yaitu mainan yang digerakkan baterei Eveready unggul di lomba ketahanan. 
  •  Tahap ketiga, pengiriman pesan pada segmen sasaran memerlukan rencana media yang efektif. Media plan yang efektif diharapkan mampu menyeimbangkan antara upaya menjangkau sebanyak mungkin orang (reach) atau upaya menjangkau mereka sesering mungkin (frekuensi)Dalam kampanye Energizer Bunny, media plan mencoba seimbang dalam reach dan frekuensi. 
  • Tahap keempat baru melibatkan konsumen exposure terhadap pesan, dimana pada tahap ini audiens mencoba mengartikan (persepsi dan interpretasi) dan memilih tindakan yang mesti dilakukan. Saat kampanye Energizer Bunny pertama dilansir, penonton langsung menyukainya, bahkan menjelma menjadi semacam ikon budaya. Namun, banyak konsumen justru teringat Duracell ketimbang Eveready. Mengapa? Karena tema Bunny "Still Going" merupakan plesetan tema daya tahan kampanye Duracell sebelumnya. Konsumen tidak melakukan proses decoding dengan benar. 
  • Tahap kelima umpan balik, mengecek pemahaman pesan oleh konsumen apakah persis seperti yang diinginkan komunikator dan apakah konsumen menindaklanjuti persepsi pesan tadi. Tahun 1991, Eveready mengklaim brand awareness meningkat 33 persen dan recall terhadap iklan naik menjadi 50 persen, sejak 1991, Eveready mampu mempertahankan posisi pasarnya khususnya terhadap Duracell.
Hambatan Komunikasi

Hambatan pada Sumber

Hambatan komunikasi pada sumber umumnya berupa perumusan tujuan yang kurang jelas. Hal ini kerap terjadi karena kurangnya fokus pada benefit produk. Kegagalan pada tahap ini bisa berdampak pada perumusan pesan iklan yang tak jelas kaitannya dengan kebutuhan
konsumen.

Hambatan dalam Proses Encoding

Sumber kegagalan komunikasi pemasaran bisa juga ada pada proses encoding. Misalnya, copy writer dan perancang iklan lebih terobsesi membuat iklan kreatif yang original ketimbang fokus pada penyampaian benefit produk. Alhasil, iklan tersebut mungkin sukses menarik perhatian namun gagal mengkomunikasikan benefit produk pada konsumen.

Iklan yang menyesatkan (deceptive advertising) juga bisa kita golongkan sebagai hambatan dalam proses encoding karena sejak awal berusaha menyesatkan konsumen dari kondisi sebenamya benefit produk.

Contohnya:

iklan obat atau jamu yang klaimnya sengaja dilebih-Iebihkan, sehingga membuat konsumen bingung memilah mana iklan yang benar dan mana yang tidak akurat.

Hambatan dalam Transmisi Pesan

Dalam tahap pengiriman pesan, hambatan yang umumnya ditemui komunikator adalah competitive clutter, kekusutan yang terjadi karena banyaknya iklan. Apa yang dapat dilakukan pemasar untuk mengatasi kekusutan yang ditimbulkan competitive clutter? Cara yang gampang adalah frekuensi iklan digencarkan agar kesan tertancap lebih lama. Hal ini bisa dibenarkan kalau pesan betul-betul berkaitan dengan kebutuhan konsumen (artinya, pesan tak punya masalah hambatan sumber ataupun hambatan encoding).

Hambatan dalam Proses Decoding

Buruknya konsep produk dan kegagalan dalam mengembangkan pesan iklan yang relevan dengan kebutuhan konsumen bisa menimbulkan hambatan pada proses decoding. Konsumen umumnya mengabaikan pesan yang tidak menarik minat mereka. Konsumen juga akan menolak pesan apabila sumber pesan dianggap tidak kredibel.

Hambatan pada decoding juga mungkin terjadi karena kurangnya perhatian pada pesan. Competitive clutter selain merupakan hambatan dalam transmisi, juga mengganggu proses decoding karena bisa men-dorong pemirsa makin cuek. Iklan yang ditayangkan terus-menerus juga merupakan penyebab pengabaian (inattention). Advertising wearout bisa terjadi; yaitu turunnya efektivitas iklan lantaran kebosanan pemirsa dan konsumen sudah merasa familiar dengan kampanye iklan tersebut.

Dampak Komunikasi

Konsumen kadang mencoba menghindar dari exposure pesan, namun jika tetap terekspos, mereka akan menentukan apakah menerima atau menolaknya.

Pesan bisa diterima (message acceptance) bila pesan sukses mengkomunikasikan benefit produk yang dianggap penting oleh segmen sasaran.

Sebaliknya, pesan akan ditolak (message rejection) lantaran dianggap kurang kredibel. Bisa juga karena faktor-faktor diluar isi pesan dan lebih merupakan cerminan sikap, pengalaman dan keyakinan konsumen.

Faktor lain yang turut berpengaruh pada efektivitas komunikasi:

  • Semakin besar pengaruh sumber komunikasi pada penerima, makin besar pula dampak dan perubahan si penerima sesuai yang dikehendaki sumber pesan. 
  •   Komunikasi berdampak lebih kuat bila pesannya cocok dengan opini, keyakinan, dan disposisi si penerima. 
  •  Komunikasi cenderurig lebih efektif kalau sumber dianggap pulnya keahlian, status tinggi, obyektivitas, atau lebih disenangi, terlebih lagi kalau si sumber punya kekuasaan dan si penerima bisa mengidentifikasikan diri kepadanya. 
  •  Konteks sosial, grup, atau grup acuan akan menjadi perantara komunikasi dan mempengaruhi apakah komunikasi tersebut diterima atau tidak.

KESIMPULAN
Pada strategi bauran komunikasi dan langkah-langkah komunikasi efektif sangatlah penting untuk dimiliki oleh setiap perusahaan. Pada promosi yang dilakukan di bauran komunikasi ada 5 alat promosi, seperti pemasangan iklan, penjualan personal, promosi penjualan, hubungan masyarakat, pemasaran langsung. Tahapan-tahapan komunikasi dan strategi pesan disusun berdasarkan pencapaian kesadaran atas keberadaan sebuah produk atau jasa (awareness), menumbuhkan sebuah keinginan untuk memiliki atau mendapatkan produk (interest), sampai dengan mempertahankan loyalitas pelanggan. Pemasar dapat memilih di antara berbagai strategi komunikasi pemasaran. Mereka yang smart akan mengkombinasikan berbagai instrumen tersebut dalam suatu strategi yang disebut Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communications).

DAFTAR PUSTAKA
Makalah kelompok 3 “Komunikasi Melalui Baruan Pemasaran”




Tidak ada komentar:

Posting Komentar