Jumat, 15 November 2013

"Komunikasi Melalui Perantara"



Komunikasi  pemasaran  bagi konsumen, dapat memberitahu atau memperlihatkan  kepada  konsumen tentang bagaimana dan mengapa suatu produk  digunakan, oleh orang macam apa, serta di mana dan kapan. Komunikasi  pemasaran  berkontribusi  pada  ekuitas merek dengan menanamkan  merek dalam  ingatan dan menciptakan citra merek serta mendorong  penjualan dan bahkan  mempengaruhi  nilai pemegang  saham.
Komunikasi dengan perantara pemasaran dapat melalui promosi .Promosi dalam komunikasi pemasaran meliputi penggunaan saluran komunikasi.Sarana Bauran promosi melalui periklanan,promosi penjualan,pemasaran langsung,hubungan mastarakat,penjualan personal sehinggan menghasilkan pesan merek dan perusahaan yang konsisten jelas dan meyakinkan.
1.Pengertian perantara dan peranan perantara dalam pemasaran ?
Saluran distribusi atau sering di sebut dengan saluran pemasaran yaitu suatu perangkat organisasi yang saling tergantung dalam menyediakan suatu produk atau jasa untuk `digunakan atau dikonsumsi oleh konsumen atau pengguna bisnis.
Perantara adalah orang atau perusahaan yang menghubungkan aliran barang dari produsen ke konsumen akhir dan konsumen industrial .
Secara umum perantara di bagi atas merchant middleman dan agen middleman.Dua bentuk utama dari merchant middlemanadalah wholesalerdisebut juga dengan distributor atau jobber.dan retailer atau dealer merchant middlemanadalah perantara yang memiliki barang dengan membeli dari produsen untuk kemudian di jual kembali. Sedangkan yang dimaksud dengan agent middleman (broker adalah perantara yang hanya mencari pembeli ,menegosiasikan  dan melakukan transaksi atas nama produsen .
2.Mengapa  di dalam komunikasi pemasaran diperlukan perantara?
Komunikasi pemasaran adalah cara untuk mengkomunikasikan produk kepada konsumen dengan penggunaan unsur-unsur promosi untuk mencapai tujuan perusahaan.
Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan yang erat. Komunikasi merupakan proses pengoperan lambang-lambang yang diartikan sama antara individu kepada individu, individu kepada kelompok, kelompok kepada kelompok dan kelompok kepada massa. Komunikasi dalam pemasaran bersifat kompleks. Bentuk komunikasi yang lebih rumit mendorong penyampaian pesan oleh komunikator kepada komunikan dilakukan melalui sejumlah strategi komunikasi yang canggih, setelah melewati perencanaan yang matang .
Oleh karena itu di dalam komunikasi memerlukan perantara karena dalam  upaya memasarkan produk, perusahaan perlu menjalin komunikasi yang baik dengan konsumen dan perantara melalui komunikasi pemasaran. Seorang pemasar suatu produk harus memahami bagaimana komunikasi itu berlangsung. Secara umum, suatu model komunikasi pemasaran akan menjawab beberapa hal yang meliputi siapa pengirimnya, apa yang akan dikatakan (dikirimkan), saluran komunikasi atau media apa yang akan digunakan, ditujukan untuk siapa dan apa akibat yang akan ditimbulkannya. Dalam proses komunikasi, kewajiban seorang pengirim (komunikator) adalah berusaha agar pesanpesannya dapat diterima oleh penerima sesuai dengan kehendak pengirim. Model proses komunikasi dapat memberi gambaran kepada pemasar bagaimana mempengaruhi atau mengubah sikap konsumen melalui disain, implementasi dan komunikasi yang bersifat persuasif.
3.Kesenjangan apa saja yang ada di dalam perantara?
Kesenjangan (gap)di dalam perantara yaitu:
             Perantara dibutuhkan terutama karena adanya beberapa kesenjangan di antara produsen dan konsumen. Kesenjangan (gap) tersebut adalah (lihat Gambar 8.1):
  1. Geographical gap, yaitu gap yang disebabkan oleh tempat pemusatan produksi dan lokasi konsumen yang tersebar di mana-mana.
  2. Time gap, yaitu kesenjangan yang terjadi karena adanya kenyataan bahwa pembelian atau konsumsi dilakukan hanya pada waktu-waktu tertentu sementara produksi (agar efisien) berlangsung terus-menerus sepanjang waktu.
  3. Quantity gap, yaitu gap yang terjadi karena jumlah barang yang dapat diproduksi secara ekonomis oleh produsen berbeda dengan kuantitas normal yang diinginkan konsumen.
  4. Assortment gap, yaitu situasi dimana produsen umumnya berspesialisasi pada produk tertentu, sedangkan konsumen menginginkan produk yang beraneka ragam.
  5. Communication and information gap, yaitu gap yang timbul karena konsumen tidak tahu di mana sumber-sumber produksi yang menghasilkan produk yang diinginkan atau dibutuhkannya, sementara di lain pihak produsen tidak tahu siapa dan di mana pembeli potensial berada.
  1. 4. Tindakan apa saja yang dapat di lakukan pemasar jika terdapat masalah?
    Untuk mengatasi masalah-masalah ini pemasar memerlukan perantara untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian. Tindakan penyesuaian itu meliputi 4 tugas pokok yaitu: accumulating, bulk-breaking, sorting, dan assorting.
    1. Accumulating adalah aktivitas mengumpulkan barang dari berbagai produsen.
    2. Bulk-breaking merupakan aktivitas membagi produk berbagai produsen itu masing-masing ke dalam kuantitas yang lebih kecil, sesuai dengan yang dibutuhkan atau diminta konsumen.
    3. Sorting adalah aktivitas membagi atau mengelompokkan masingmasing kuantitas yang lebih kecil itu ke dalam lini-lini produk yang homogen dengan spesifikasi dan tingkat-tingkat kualitas tertentu.
    4. Assorting adalah menjual berbagai macam lini produk itu secara bersama-sama. Bauran lini produk ini tergantung pada besar kecilnya bisnis yang dimiliki perantara. Semakin besar bisnis perantara maka semakin banyak pula jumlah lini produk, jumlah variasi produk atau merek pada masing-masing lini produk, dan pengelompokan lini produk berdasarkan kegunaannya.

    Adapun tujuan dari penggunaan perantara adalah memanfaatkan tingkat kontak atau hubungan, pengalaman, spesialisasi, dan skala operasi mereka dalam menyebarluaskan produk sehingga dapat mencapai pasar sasaran secara efektif dan efisien.


    Sementara itu yang dimaksud dengan saluran distribusi (marketing channel, trade channel, distribution channel) adalah rute atau rangkaian perantara, baik yang dikelola pemasar maupun yang independen, dalam menyampaikan barang dari produsen ke konsumen. Jumlah perantara yang terlibat dalam suatu saluran distribusi sangat bervariasi. Kotler, et al., membuat tingkatan-tingkatan dalam saluran distribusi berdasarkan jumlah perantara di dalamnya. Zero-level channel menunjukkan bahwa pemasar tidak menggunakan perantara dalam memasarkan produknya (disebut juga direct-marketing channel). One-level channel menunjukkan pemasar menggunakan satu tipe perantara, sedangkan two-level channel berarti memakai dua tipe perantara, dan seterusnya. Variasi saluran distribusi untuk produk konsumen, produk industrial, dan jasa dapat dilihat pada Gambar 8.2.
         
1. Produk Konsumen
 
Keterangan:
Jenjang (0) Dipergunakan terutama untuk peralatan rumah tangga, kosmetika, minuman kesehatan makanan bernutrisi.
Jenjang (1) Umumnya dipergunakan untuk produk-produk pakaian, mebel, peralatan rumah tangga.
 
Jenjang (2) dan (3) banyak dipergunakan untuk barang barang kebutuhan sehari-hari, alat tulis, obat-obatan.



2. Produk Industrial
 


Keterangan:
Jenjang (0) Terutama dipakai untuk produk industrial berupa peralatan dan mesin utama, dan pesanan dalam jumlah besar.
Jenjang (1) dan (2) dipergunakan untuk produk industrial berupa Supplies, sebagian kecil peralatan, dan pesanan dalam jumlah kecil atau pesanan yang sering diminta.


3. Jasa

 

Keterangan :
Saluran distribusi langsung digunakan misalnya untuk jasa konsultasi manajemen, akuntansi perpajakan.
Agen/broker dipakai dalam jasa asuransi, agen real estate dan agen travel.
Agen penjualan dan pembeli dipakai, misalnya broker saham dan kelompok afinitas (affinity groups).
Penyampai jasa kontrak/waralaba dipergunakan misalnya untuk jasa restoran siap santap (fast food) dan dry cleaning.